Selama hampir 15 tahun Mukoyidi (66 tahun), warga Tangerang yang tinggal di kampung Cimuncang Cilik, Kelurahan Cimuncang, Kota Serang tidak bisa menerima bantuan sosial (bansos) yang digulirkan pemerintah.
Hal ini dikarenakan selama 15 tahun juga dirinya hidup terlantar seorang diri dan hanya mengandalkan pemberian belas kasih tetangga dan orang-orang terdekat yang sering lalu-lalang di depan kontrakannya setiap hari.
Mendapat laporan dari masyarakat, wakil ketua Fraksi PKS Kota Serang Erna Yuliawati merasa greget dan langsung mengunjungi kontrakan Pak Mukoyidi ditemani beberapa petugas dari RW 19/RT 1 dan Kelurahan Cimuncang, Kamis (15/1/2025) siang.
“Saya kaget, begitu dapat laporan dari warga saya langsung datang dan melihat kondisi bapak Mukoyidi untuk memastikan. Ternyata beliau hanya tinggal di kamar sempit dan kumuh dan kondisinya sedang sakit karena usia. Dan yang lebih memprihatinkan tidak ada akses bantuan kesehatan dikarenakan tidak memiliki data kependudukan Kota Serang,” jelas Erna.
Untuk itu, lanjut Erna, pihaknya akan mendorong kepada pihak terkait yaitu Disdukcapil dan Dinsos Kota Serang agar masalah ini bisa cepat teratasi.
“Agar pak Mukoyidi bisa mendapatkan haknya sebagai warga negara Indonesia yaitu KTP/KK dan pelayanan kesehatan. Karena di UU Nomor 17 Tahun 2023 juga sudah diatur bahwa warga Lansia dan Terlantar bisa mendapatkan makanan, layanan dan tempat yang layak yang disediakan oleh negara, dalam hal ini Pemkot Serang. Agar tidak ada Pak Mukoyidi yang lainnya di masa akan datang,” imbuh Erna.
Erna pun mengingatkan kepada aparatur RT atau kelurahan agar gercep jika ada kondisi warganya seperti ini.
“Jangan nunggu parah dan sakit bahkan viral dulu baru dilaporkan. Kalau dinas atau OPD terkait lama, bisa langsung hubungi saya atau wakil rakyat yang lainnya,” ujar anggota Komisi I DPRD Kota Serang ini.
Sementara itu, Mukoyidi mengucapkan banyak terima kasih dan bersyukur sudah dikunjungi dan dilihat kondisinya oleh anggota dewan Kota Serang.
“Terima kasih kepada Bu dewan dan Kelurahan yang sudah datang, dan lihat kondisi saya. Kalau bisa saya hanya minta pindah ke Panti Jompo agar saya bisa ibadah dengan khusyuk dan tenang,” ujar pria pedagang tahu Gejrot keliling ini sambil menangis.
Mukoyidi juga berharap dia bisa mendapat pelayanan yang baik di Panti Jompo seperti makanan dan tempat tinggal yang layak.
“Saya selama 15 tahun ini tinggal sendirian, tanpa siapapun. tinggal di sini belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Hanya dapat dari tetangga dan orang yang lewat untuk makan dan bayar kontrakan. Terima kasih untuk Bu dewan,” ucapnya yang diiringi issk tangis.