Fajarbanten.co.id – Uang bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Mendung, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, diduga disunat sebesar 10 persen.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, diduga ada keterlibatan oknum pegawai desa dan pendamping PKH dalam kasus dugaan pemotongan bansos tersebut.
Warga penerima manfaat dari program PKH di wilayah tersebut mengeluh atas adanya dugaan pemotongan uang bantuan tersebut.
Bahkan warga menyebut, pemotongan itu mencapai 10 persen dari setiap Rp1 juta, dengan dalih sebagai “biaya untuk pendamping PKH”.
“Warga yang dapat PKH dipotong. Ada yang dapat Rp6 juta, tapi sudah ada perjanjian, setiap Rp1 juta dipotong 10 persen, katanya untuk pendamping PKH,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Rabu 12 November 2025.
Menurutnya, pemotongan tersebut dirasa tidak wajar dan memberatkan. Ia mengaku menerima bantuan sebesar Rp4 juta, namun harus menyerahkan Rp400 ribu kepada oknum tersebut.
“Merasa keberatan lah kalau dipotong segitu. Seikhlasnya saja dari kami. Kami juga paham, tapi jangan dipatok seperti itu karena banyak kebutuhan lain yang harus kami penuhi,” katanya.
Ia berharap aparat penegak hukum turun tangan menyelidiki dugaan penyimpangan bantuan sosial tersebut.
“Saya harap aparat penegak hukum memeriksa oknum yang terlibat. Bantuan ini dari pemerintah harus disalurkan dengan baik, jangan dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Desa Mendung, Asep Setiawan, mengaku tidak mengetahui adanya potongan dana PKH di wilayahnya. Ia menyarankan agar persoalan itu ditanyakan langsung kepada kepala dusun.
“Saya enggak tahu kalau ada potongan, coba tanya ke kepala dusun (Kadus),” imbuhnya kepada wartawan.
Asep menambahkan, jumlah penerima PKH di desanya mencapai sekitar 120 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dengan nilai bantuan yang bervariasi.
“Relatif, ada yang dapat Rp4 juta, Rp5 juta, bahkan ada yang Rp6 juta. Untuk jumlah pastinya saya kurang tahu,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dusun (Kadus) Desa Mendung, Ramin, mengaku belum mengetahui adanya dugaan pemotongan dana tersebut. Ia menegaskan, proses penyaluran bantuan telah dilakukan secara langsung kepada masing-masing penerima melalui BRI Link.
“Saya juga belum tahu kalau ada potongan PKH. Penyaluran sudah dua hari ini, masyarakat langsung ambil sendiri. Itu juga enggak ada instruksi dari pendamping,” kata Ramin.
Menurutnya, sebagian warga sempat mengalami kendala teknis saat pencairan.
“Ada juga yang datang ke rumah ngadu karena nomor PIN-nya rusak, jadi enggak bisa ambil,” ujarnya.
Ramin menambahkan, nilai bantuan yang diterima warga bervariasi mulai dari Rp600 ribu hingga Rp6 juta, yang disalurkan dalam tiga tahap.
“Iya, relatif ada yang Rp.600 ribu sampai Rp6 juta karena penyalurannya 3 tahap,” ujarnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pendamping PKH Desa Mendung, Kecamatan Cibaliung belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pemotongan tersebut. (Asep)
