Fajarbanten.co.id – Beberapa bulan yang lalu, ramai diberitakan tentang kejadian henti jantung menimpa atlit yang berujung pada kematian. Dalam situasi darurat tersebut, Bantuan Hidup Dasar (BHD) akan sangat berguna dan dapat menyelamatkan nyawa jika dilakukan dengan cepat dan tepat.
Bantuan Hidup Dasar (BHD) biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, namun masyarakat awam pun sudah harus teredukasi dengan baik karena kondisi henti jantung ini dapat terjadi kapan dan dimana saja. Jadi semua mempunyai peran penting dalam melakukan bantuan ini.
“Apoteker sebagai tenaga kesehatan tentu sudah seharusnya memiliki keterampilan ini, namun tentu perlu latihan sehingga nanti dapat percaya diri untuk melakukannya,” pesan dr. Atep Supriyadi, Sp Em pemateri, pada Workshop Selamatkan Nyawa Dengan BHD di Aula Tb. Suwandi, Serang, Sabtu, (7/9/)2024)
Workshop yang diadakan oleh Apoteker Tanggap Bencana (ATB) PD IAI Banten, sukses digelar dengan 113 peserta apoteker dan 14 non apoteker. Selain BHD, pada kesempatan ini pula dipaparkan seputar peran apoteker dalam pelayanan kefarmasian saat kondisi bencana.
Ketua PD IAI Banten sekaligus narasumber Apt. Ahmad Sofan, M.Farm mengungkapkan, Banten memiliki potensi megathrust harus bersiap dengan segala kondisi. Apoteker Tanggap Bencana (ATB) di Banten telah memulai kiprahnya sejak peristiwa Tsunami Banten beberapa tahun lalu.
Kegiatannya tidak hanya saat bencana tapi juga melakukan pelayanan kesehatan gratis secara rutin.
Pengelolaan obat tetap ada prosedur yang harus dilakukan meskipun dalam kondisi bencana dan apoteker yang memilki wewenang untuk melakukan hal tersebut, tegas Apt. Ahmad Sofan.
Apt. Zulhijrah sebagai Ketua ATB Banten mengharapkan dari kegiatan ini para peserta selain meningkatkan kapasitas apoteker, juga semoga kedepannya akan semakin banyak apoteker yang meluangkan waktunya untuk bergerak menjadi relawan.
“Dari kegiatan hari ini banyak sekali ilmu kedaruratan yang bisa diambil dan diterapkan di lingkungan kerja dan aktivitas kita sehari-hari,” ujar Zulhijrah.
Kegiatan yang dibuka oleh Ketua PP IAI, Apt. Noffendri serta arahan langsung dari Ketua Konsil Tenaga Kefarmsian Indonesia (KTKI) Dr. Apt. Priyanto, M.Biomed berlangsung sejak pagi hingga sore diikuti penuh antusias oleh para peserta.
“Kami mengapresiasi kepada ATB Banten telah mengaplikasikan pelatihan BHD ini untuk apoteker lainnya sehingga diharapkan semakin banyak yang terlatih,” imbuh Noffendri.
Dalam kegiatan yang diikuti ratusan peserta dari seluruh Banten ini rupanya mendapat antusias yang snagat tinggi. Terlebih saat peserta mempraktikkan langsung dengan alat peraga yang ada bagaimana teknik melakukan BHD dengan benar.
“Workshop yang sangat bermanfaat dan seru banget,” ucap Apt Irma saat menceritakan kesannya selama sehari berlatih BHD sesaat setelah acara ditutup tepat pukul 4 sore. (yogi)