FAJARBANTEN.CO.ID – Kordinator Wilayah (Korwil) Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Provinsi Banten, Oji Fachruroji menilai, bahwa kepemimpinan Muktabar selaku Penjabat (Pj) Gubernur Banten, belum mampu memberi sesuatu yang positif bagi pembangunan, maupun pada tatanan birokrasi yang baik, selama menjabat 100 hari kerjanya.
Menurut Oji, selama 100 hari Pj Gubernur Banten itu menjabat, diakuinya belum menunjukan arah kerja yang jelas, bahkan bila diibaratkan olehnya, Muktabar bekerja laksana mesin V8 yang sedang langzam
“Meskipun beliau (Muktabar-red) menjabat, atau terlahir bukan dari produk politik “Pilkada”. Namun tidak lantas berarti beliau berpangku tangan serta cuci tangan, dengan jabatannya sebagai orang nomor satu di Banten, lantas beliau membangun tanpa visi dan misi yang jelas, hingga mengesampingkan tanggung jawabnya terhadap publik atas kepemimpinannya di Propinsi Banten ini,” tegas Oji Fachruroji.
Padahal menurut Korwil AMS Banten ini, Pj Gubernur Banten seharusnya memiliki langkah strategi dalam upaya penyerapan dan pengentasan kebutuhan dasar masyarakat. Karena masih banyak persoalan di Provinsi penghujung pulau Jawa ini, yang tentunya dibutuhkan tangan piawai, dengan ide brilian serta visioner dalam pengentasannya.
“Kentalnya budaya korup dikalangan birokrasi, menjadi PR besar bagi Pj Gubernur Banten. Sehingga sejauh mana keseriusan beliau dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN, bukan malah sebaliknya diam atau ikut larut dalam kubangan korup birokrasi itu sendiri,” tambahnya.
Selain itu pun, Banten juga menjadi salah satu provinsi dengan angka pengangguran cukup tertinggi, yakni sebanyak 504,26 ribu orang, atau 8,53 persen, dari total jumlah penduduknya. Dan selain itu pun, Pj Gubernur Banten agar segera memaksimalkan pemanfaatan Banten Internasional Stadion (BIS) yang telah menguras anggaran hingga 870 miliar.
“Tingginya angka penganguran, adalah PR besar Muktabar untuk segera mencarikan solusinya. Disamping segera mengoptimalkan sarana BIS yang dibangun dengan uang rakyat sebesar 870 miliar, yang jangan sampai karena ketidak tangkasan nahkoda di Pemprov Banten, BIS tersebut malah menjadi bangunan tua berisikan hantu,” tegas Korwil AMS Bsnten ini.
“Yang paling ironisnya lagi, Banten yang tergolong daerah kaya akan sumber daya alam, serta memiliki potensi pajak yang tergolong cukup besar. Rupanya masih memiliki angka kemiskinan yang terbilang cukup tinggi, yakni sebanyak 814 ribu jiwa. Jadi kenapa saya bilang Muktabar belum berbuat apa-apa, karena selama 100 hari menjabat, angka-angka itu belum berubah sedikit pun,” tutupnya. (Daday)