Fajarbanten.co.id – Sebanyak 38 orang atau Volunteer Go Digital ASEAN 2 di Provinsi Banten Kembali di Upgrade, hal tersebut dilakukan agar volunteer mempunyai pemahaman dan keterampilan yang baik dalam menggunakan berbagai macam aplikasi yang mendukung dalam teknis pendampingan.
Ratu Viva Saptarina Direktur PPSW Pasoendan Digdaya mengatakan, Training of Trainer (ToT) Grow Digital Program Go Digital ASEAN 2 adalah Pelatihan untuk 38 Mentor yang pernah menjadi Volunteer Go Digital 2 di Provinsi Banten.
“Peserta ini kembali di Upgrade dengan mempelajari Modul dan LMS (Learning Manajemen Sistem) karena mereka punya mandat sampai tiga bulan ke depan targetnya melatih 950 penerima manfaat pelaku UMKM yang tersebar di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang dan Kabupaten Lebak – Banten,” kata dia, dalam acar Training of Trainer (ToT) Grow Digital Program Go Digital ASEAN 2, di salah satu hotel di Pandeglang, Minggu 12 November 2023.
Menurut dia, keberhasilan tahun 2019 – 2021 Asosiasi PPSW telah melaksanakan program Go Digital ASEAN pertama (GDA 1) untuk para anak muda serta perempuan muda desa dan juga kelompok disabilitas dengan usia produktif.
“Kegiatan yang dilakukan selama 2 tahun dilaksanakan di 1.000 desa yang tersebar di 8 provinsi yaitu Riau, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur dengan melibatkan 820 orang volunter yang berhasil mendampingi 35.600 penerima manfaat,” katanya.
Soalnya, kata dia, kegiatan tersebut mendorong Asosiasi PPSW melalui The Asia Foundation dengan dukungan dari Google.org kembali menjalankan program Grow Digital – Go Digital ASEAN dengan fokus pelaku usaha yang ingin mengembangkan pasar dan manajemen usahanya.
“Program yang dijalankan di 7 provinsi di Indonesia yaitu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Riau, Kalimantan Barat, NTB dan NTT dengan jumlah seluruh penerima manfaat sebanyak 5.000 peserta,” tuturnya.
Dalam menjalankan program, katanya, Asosiasi PPSW menggunakan metode Volunterism, dimana untuk Provinsi Banten terdapat 38 orang volunteer dan setiap volunteer akan mendampingi 30 orang penerima manfaat.
“Kegiatan utama dalam program ini terdiri dari kegiatan edukasi melalui TOT Volunteer dan sharing dan pendampingan secara intensif kepada penerima manfaat,” ujarnya.
Untuk itu, dia berharap, melalui TOT para volunteer mempunyai pemahaman yang baik dan keterampilan yang cukup baik dalam menggunakan berbagai macam aplikasi yang mendukung dalam teknis pendampingan.
“Tujuannya memberikan pemahaman tentang kesetaraan gender dan kekerasan gender yang mungkin dapat terjadi pada para pelaku usaha. Meningkatkan pengetahuan peserta dalam penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan manajemen usaha dan pasarnya. Dan memberikan pemahaman tentang proses pelaksanaan program,” tuturnya.
(Iman)