Ulama 212 Dukung TNI AD Dibawah Kepemimpinan KSAD Dudung Menjaga Pancasila dan NKRI

oleh

Jakarta – Ulama karismatik 212 dari Bogor, yang juga seorang pimpinan Yayasan Ad-Dzikra, Abah Roudh Bahar, memberikan apresiasi kepada TNI AD dibawah kepemimpinan Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD ) Jenderal Dudung Abdurachman dalam menjaga kesaktian Pancasila sebagai Ideologi untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan.

“Pancasila sudah harga mati dan itu sudah menjadi komitmen bangsa kita. Dan TNI yang lahir dari rahim rakyat yang memiliki kedaulatan, yang memiliki tugas untuk menjaga maka secara konstitusi bahwa TNI harus betul-betul bersatu untuk menjaga Pancasila dan Indonesia,” ujar Abah Roudh saat dihuhubungi, Selasa (31/1/2023).

Menurut Abah Roudh, komitmen dan kerja keras TNI AD dalam merawat dan menjaga keutuhan bangsa dengan berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila tak lepas dari pimpinan TNI AD sendiri, seperti KSAD Dudung. Abah Roudh meyakini Jenderal Dudung akan selalu mengingatkan dan memerintahkan jajarannya menjaga Pancasila sebagai sebagai sumber ruh pertahanan dan kekuatan Indonesia.

“Kita Apresiasi pak Dudung menjaga persatuan. Kita melihat siapa yang jadi KSAD tidak terlpas dari sana. Pak Dudung itu muslim yang baik, pak Dudung keturunan dari tokoh yang baik, beliau turunan ke-15 dari syeck Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) Cirebon. Kemudian pasti apa yang menjadi ajaran dan yang ada pada diri beliau pasti akan berpengaruh pada jabatan yang dimiliki beliau dimanapun berada,” katanya.

Karena itu, Abah Roudh, meminta semua elemen masyarakat bersatu dan solid mendukung TNI AD jika ada pihak-pihak yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain.

“Perlu ada semacam pertemuan besar seluruh komponen masyarakat, baik TNI, Polri dan masyarakat sipil untuk bagaimana komitmen itu bisa dijaga bersama-sama,” katanya.

Lebih lanjut, Abah Roudh juga sepakat dengan hal yang disampaikan KSAD Dudung sejalan dengan pidato Bung Karno dalam berbagai kesempatan. Pidato Bung Karno yang dimaksud Abah Roudh adalah “Kalau jadi hindu jangan jadi orang India, kalau jadi orang islam jangan jadi orang Arab, kalau kristen jangan jadi orang yahudi, tetaplah jadi orang nusantara dengan adat-budaya nusantara yang kaya raya ini”.

Menurut Abah Roudh, hal yang disampaikan Jenderal Dudung dengan mengutip pidato Bung Karno tersebut untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai budaya nusantara kepada generasi muda. Disampaikan, selama ini budaya dan adat-istiadat Indonesia, yang dikenal ramah, cukup harum di mata orang asing.

“Contoh ketika orang Indonesia berhaji dan umroh, orang Saudi Arabia itu sangat senang dengan orang Indonesia dibanding bangsa-bangsa lain. Artinya karena bangsa Indonesia punya budaya cukup bermartabat,” pungkas Abah Roudh.