Ujung Kulon Culture Festival Media Kampanye Pelestarian Satwa Langka: Lindungi Badak Kita!

oleh

FAJARBANTEN.CO.ID – Kegiatan Ujung Kulon Culture Festival 2024 yang akan dilaksanakan pada tanggal 26-29 Juli 2024 nanti dapatenjadi media kampanye pelestarian satwa dilindungi yaitu badak cula satu sebagai icon Kabupaten Pandeglang.

Demikian hal tersebut diungkapkan Ketua Pelaksanaan Yudi Wahyudin dalam pertemuan panitia Ujung Kulon Culture Festival bersama Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Ardi Andono di Pandeglang Selasa, 25 Juni 2024.

“Kami dari panitia Ujung Kulon Culture Festival bermaksud untuk membantu balai TNUK dalam kampanye “Lindungi Badak Kita”, kami dari lintas organisasi siap berkolaborasi membantu pihak TNUK dan masyarakat di penyangga Ujung kulon dalam mengkampanyekan badak dengan berbagai kegiatan,” ujar Yudi.

Yudi berharap dengan kegiatan Ujung Kulon Culture Festival 2024 masyarakat dapat lebih teredukasi dan peduli terhadap pelestarian badak cula satu yang hanya ada satu-satunya di Ujung Kulon Pandeglang.

“Semoga dengan kolaborasi ini masyarakat lebih peduli dalam menjaga dan melestarikan satwa langka yang dilindungi yang ada di Ujung pulau Jawa salah satunya yaitu badak cula satu sebagai simbol Kabupaten Pandeglang,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon Ardi Andono menyambut baik dan siap berkolaborasi pada kegiatan ujung kulon culture festival 2024 yang di gagas oleh puluhan organisasi lintas disiplin tersebut.

Ardi menjelaskan, dalam konteks culture badak awalnya badak cula satu juga tersebar di berbagai daerah diantaranya di Bima, Myanmar, Thailand dan Sumatra.

Namun, sejalan berkembangnya waktu badak cula satu di wilayah tersebut punah oleh berbagai keadaan dan hanya tersisa di ujung kulon yang tetap terjaga karena adanya pengaruh masyarakat di seputar ujung kulon.

“Dalam kontek kegiatan ini pihak kami TNUK akan siap berkolaborasi tentunya dalam kegaiatan kampanye “Lindungi Badak Kita” dengan membuka tempat untuk mengedukasi dan mensosialisasikan keberadaan habitat badak ujung kulon baik dalam kontek sejarah dan tantangan global,” tuturnya.

Ia menilai, saat ini generasi muda harus berperan aktif dalam melestarikan badak, karena di pundak merekalah harapan untuk tetap melestarikan badak dari kepunahan.

“Peranan dari semua stakeholder sangat dibutuhkan terutama dari pihak pemerintah daerah dalam pemberdayaan masyarakat yang berbatasan langsung dengan kawasan konservasi nasional ujung kulon,” pungkasnya. ***