Tingkat Pengangguran di Pandeglang Naik Signifikan, Achmad Widijanto : Ini Menjadi Tantangan Besar Pemerintah

oleh

FAJARBANTEN.CO.ID – Jumlah pengangguran lulusan SMA,SMK dan Mahasiswa di Kabupaten Pandeglang, mengalami peningkatan yang signifikan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pandeglang menunjukkan angka pengangguran pada tahun 2021 sebesar 42.523 jiwa. Sedangkan di tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 1,4 persen atau setara 50.910 jiwa.

Kepala BPS Kabupaten Pandeglang, Achmad Widijanto membenarkan adanya kenaikan angka pengangguran, hal itu menciptakan tantangan besar bagi Pemerintah Kabupaten Pandeglang dalam mengatasi jumlah angka pengangguran.

“Keterbatasan lapangan kerja adalah salah satu faktor utama, sementara pendidikan terus berlanjut. Pemerintah harus mencari cara untuk menghubungkan peluang pekerjaan dengan lulusan yang ada dan memberikan mereka keterampilan yang relevan,” katanya, Jumat, 6 Oktober 2023.

Achmad Widijanto juga menyoroti perbedaan tren generasi saat ini dengan generasi sebelumnya. Dia menunjukkan bahwa, meskipun Kabupaten Pandeglang memiliki potensi pertanian yang besar, minat generasi milenial cenderung berbeda.

“Pertanian mungkin bisa menjadi pilihan menarik untuk mereka, tetapi saat ini masih didominasi oleh generasi yang lebih tua,” katanya.

Dia menjelaskan, bahwa masalah tidak hanya terkait dengan lapangan kerja yang tersedia, tetapi juga dengan kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan sumber daya manusia yang ada.

“Di Tangerang, contohnya, ada banyak industri, tetapi tidak semua perusahaan mampu memanfaatkan SDM secara efektif,” ujarnya.

Achmad Widijanto menyampaikan, bahwa banyak warga Pandeglang memilih merantau ke daerah lain, seperti Jabotabek Jakarta, Serang, dan Tangerang, untuk mencari pekerjaan. Hal ini disebabkan oleh dinamika perusahaan yang sering menggunakan sistem kontrak atau outsourcing yang tidak permanen.

Dia mengajak masyarakat Pandeglang untuk memiliki inisiatif dan inovasi dalam menciptakan peluang pekerjaan tersebut.

“Kita perlu memberikan kelanjutan setelah pelatihan atau pendidikan, seperti menghubungkan mereka dengan lembaga permodalan. Ini penting agar lulusan tidak hanya memiliki ijazah dan sertifikat, tetapi juga dapat sukses di dunia kerja,” tambahnya.

Achmad Widijanto juga menyoroti kekurangan dalam hal inovasi di Kabupaten Pandeglang dan menekankan perlunya program khusus untuk mendukung lulusan SMA/SMK yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. “Program-program ini harus berdasarkan potensi yang ada di daerah,”pungkasnya. (Asep)