FAJARBANTEN.CO.ID – Terkait pernyataan calon bupati Pandeglang Fitron Nur Ikhsan pada acara debat beberapa waktu laku yang di tayangkan di salah satu station TV swasta. Soal utang yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandeglang kepada Palang Merah Indonesia (PMI) dan vendor obat-obatan sebesar Rp 46 miliar dinilai melakukan pembohongan publik. Sebab, pernyataan tersebut tidak sesuai dengan sebenarnya, karena hutang kepada PMI Pandeglang sudah lunas dan saat ini RSUD Berkah hanya memiliki hutang sebesar Rp26 Miliar.
“Kami sudah melakukan hearing dan mempertanyakan terkait hutang tersebut. Ternyata, hutang pihak rumah sakit tinggal Rp26 miliar lagi. Karena kepada PMI itu sudah lunas,” Kata Tb Udi Juhdi ketua komisi IV DPRD Pandeglang, Selasa (12/11/2024).
Apalagi kata Udi, sebenarnya terkait pertanyaan Fitron calon Bupati Pandeglang tersebut, tidak tepat ketika mempertanyakan dinas kesehatan yang membawahi RSUD. Sebab kata Udi, saat ini RSUD Berkah sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
“Rumah sakit kan sekarang sudah BLUD, jadi dengan status BLUD, RSUD dapat mengelola anggaran, SDM, dan layanan sesuai dengan kebutuhannya sendiri. Jadi tidak tepat kalau bu Dewi diberikan pertanyaan itu, kecuali kalau bu Dewi itu incumbent,” katanya.
Kepala RSUD Berkah Pandeglang dr Firmansyah membenarkan pihaknya hanya memiliki hutang sekitar Rp26 miliar lagi. Sebab, hutang tersebut terjadi ketika terjadi covid-19.
“Apalagi ketika covid-19 oleh BPJS dari Rp25 Miliar dibayarkan hanya Rp10 miliar. Karena persi mereka gada ini, gada ini, padahal kita sudah sesuai dengan pengajuan,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pandeglang dr Kodiat Juarsa membenarkan terkait sudah lunas hutang RSUD Berkah ke PMI Pandeglang.
“Sudah, itu sudah dibayarkan sekitar bulan Juni atau Juli gitu. Itu sudah lunas,” ujarnya.
Dalam debat tersebut Fitron mempertanyakan kepada Rd Dewi Setiani saat menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang terkait utang darah dan obat-obatan.
“Karena pernah menjabat sebagai kepala Dinas Kesehatan, saya melihat seperti ada kesulitan dihadapi oleh Dinas Kesehatan terkait manajemen rumah sakit, belakang ini mendapatkan informasi dari asesmen yang kita lakukan bahwa rumah sakit kita memiliki utang yang cukup besar, bukan Rp 1-2 miliar, angkanya hampir di atas Rp 46 miliar utang darah kepada PMI dan juga vendor obat,” kata Fitron, dalam acara debat tersebut, Rabu (6/11/2024). (Iman)