Fajarbanten.co.id – Tradisi Munggahan, yang menjadi kebiasaan masyarakat di beberapa wilayah di Pandeglang menjelang Bulan Suci Ramadhan, kembali digelar oleh ribuan warga Kecamatan Menes.
Munggahan biasanya dilakukan dengan acara makan bersama atau babacakan, di mana warga berkumpul di suatu tempat, baik di perkampungan maupun lokasi wisata, untuk memasak dan menyantap makanan bersama.
Namun, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini warga Menes membawa makanan dari rumah masing-masing, lalu menghamparkannya di atas daun pisang dan tikar sepanjang sekitar 200 meter di Jalan Raya Alun-alun Menes.
Ribuan warga, mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga pelajar dari berbagai sekolah, bersama jajaran pemerintahan setempat, berkumpul dalam suasana penuh kebersamaan dan suka cita menyambut datangnya Ramadhan.
Acara Munggahan tahun ini mengusung tema “Munggahan Bungah Mapag Ramadhan” dan mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Pandeglang, Iing Andri Supriadi. Ia menilai tradisi ini menunjukkan antusias masyarakat dalam menyambut Ramadhan.
“Ini menandakan masyarakat di Kecamatan Menes sangat antusias menyambut Bulan Ramadhan. Dan ini menjadi bagian dari tradisi yang baik,”kata Wabup Iing, usai menghadiri acara makan bersama dengan ribuan masyarakat di Alun-alun Menes, Selasa 25 Februari 2025.
Ia juga berharap kegiatan ini dapat mempererat persatuan dan kebersamaan warga Pandeglang, khususnya di Menes.
” Harapannya semoga kegiatan ini membawa dampak positif buat kekeompakan seluruh masyarakat kecamatan Menes dan tadi saya lihat “babacakan ngampar daun” (makan bareng diatas daun pisang-red), yang menjadi tradisi di kampung bahwa ini menunjukan warga Menes kompak dan manis,”paparnya.
” Tentunya yang lebih utama bagaimana di bulan suci ramadhan nanti, semoga kita semua diberika panjang umur yang berkah, kesehatan dan amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT.,”sambungnya.
Hal senada disampaikan Camat Menes, Usep Sudarmana, yang menyebut Munggahan sudah menjadi agenda tahunan masyarakat setempat.
“Kegiatan ini sudah tahun ketiga dilakukan masyarakat Menes, dan Alhamdulillah semakin meriah,” tuturnya.
Menurut Usep, tradisi ini bukan hanya sekadar makan bersama, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur serta upaya mempererat tali silaturahmi antarwarga dan dengan unsur pemerintahan.
“Intinya, kedatangan Bulan Ramadhan harus kita sambut dengan kebahagiaan,” katanya.
Dikatakannya, acara Munggahan tahun ini diikuti sekitar 1.500 warga, terdiri dari pelajar, perangkat desa, guru, tenaga kesehatan, serta masyarakat umum.
“Alhamdulillah, dari tahun ke tahun, acara ini semakin meriah dan masyarakat semakin antusias menyambut Ramadhan dengan penuh kebersamaan,” pungkasnya. (Asep)