Fajarbanten.co.id – Polemik antara guru honorer madrasah swasta dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pandeglang akhirnya berakhir damai. Kedua pihak sepakat untuk saling memaafkan setelah menggelar pertemuan silaturahmi dan tabayun di Aula Kantor Kemenag Pandeglang, Senin 3 November 2025.
Diketahui, polemik tersebut mencuat setelah Kepala Kemenag Pandeglang menyinggung aksi para guru honorer madrasah dan sempat melontarkan ucapan yang dinilai menyinggung para tenaga pendidik.
Koordinator Nasional Aksi Guru Honorer Madrasah, Fahru Rijal, mengatakan pihaknya telah memaafkan dan berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Ia menegaskan, para guru honorer madrasah kini tengah bersemangat memperjuangkan kesejahteraan sehingga sangat membutuhkan dukungan moral dari Kemenag.
“Kami sudah memaafkan dan berharap ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Guru honorer madrasah kini sedang bersemangat memperjuangkan kesejahteraan. Kami hanya mengharapkan dukungan moral dari Kemenag,” ungkap Fahru di Kantor Kemenag Pandeglang, Senin 3 November 2025.
Fahru menambahkan, perjuangan panjang para guru madrasah untuk mendapatkan status sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) telah berlangsung sejak 2019 dan belum menunjukkan hasil maksimal.
“Perjalanan panjang perjuangan kami dengan para guru madrasah swasta sejak tahun 2019 hingga 2025, dan kami optimistis bahwa perjuangan tersebut akan membuahkan hasil nyata pada tahun 2026–2027,”katanya.
Sementara itu, Rusli Umbara, Koordinator Lapangan Wilayah Pandeglang, menyampaikan apresiasi atas sikap terbuka Kemenag Pandeglang yang telah menyampaikan permohonan maaf dan klarifikasi atas dinamika yang sempat memanas beberapa hari terakhir.
“Kami mohon doa dan dukungan agar tetap kuat melanjutkan perjuangan. Insyaallah luka ini akan sembuh bersama perjuangan menuju P3K,” ungkap Rusli.
Ia juga menegaskan bahwa para guru madrasah telah menerima klarifikasi dan permohonan maaf dari Kepala Kantor Kemenag Pandeglang. Mereka berkomitmen menjaga hubungan baik serta mendukung seluruh program dan kebijakan Kemenag di tingkat daerah.
“Kami menghargai sikap Kepala Kemenag yang telah meminta maaf dan mengapresiasi dukungan terhadap aksi nasional guru madrasah. Kami akan terus menjaga citra Kemenag dan menjalin sinergi yang baik,” lanjutnya.
Di tempat yang sama, Plh. Kepala Kemenag Pandeglang, H. Jamaludin, menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh perjuangan para guru honorer madrasah swasta dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan mereka.
“Alhamdulillah, menyikapi dinamika tiga hari kemarin yang beredar di media sosial, hari ini sudah ada titik temu. Karena kami adalah satu keluarga Kementerian Agama dengan guru-guru madrasah swasta, dan pada hakikatnya kami mendukung perjuangan teman-teman guru honor dalam menuntut hak dan kesetaraan dengan guru-guru yang ada di dinas,” katanya.
Ia berharap, momentum perdamaian ini menjadi awal yang baik bagi hubungan yang lebih harmonis antara Kemenag dan para guru madrasah, serta memperkuat komunikasi di tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat.
“Harapannya, mudah-mudahan dengan kejadian ini selalu terkondisikan hal-hal yang ingin disampaikan baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun pemerintah pusat,” tutupnya. (Asep)
