Fajarbanten.co.id, Pandeglang – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aksi Mahasiswa (GAM) menggelar aksi demonstrasi di halaman Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pandeglang pada Senin 11 Juni 2024. Aksi ini bertujuan adanya proyek senilai Rp 1,6 miliar yang dianggap dikerjakan asal-asalan.
Koordinator aksi, Nuryana, menyampaikan adanya kejanggalan pada proyek Irigasi yang didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN dengan pelaksana CV Ulil Almi, dengan pagu anggaran senilai Rp 1.625.876.476 di Desa Bangkuyung dan Padahayu, Kecamatan Cikedal. Setelah dilakukan pengecekan di lapangan, ditemukan banyak kejanggalan yang menunjukkan pengerjaan proyek yang asal jadi.
“Oleh karena itu, kami berharap kepada DPUPR agar bisa turun ke lapangan untuk melihat langsung hasil pekerjaan yang dianggap sudah selesai. Jangan sampai melakukan pemeriksaan yang akhirnya juga terkesan asal dari dinas,” tegasnya.
Mahasiswa lainnya, Hendar, menambahkan bahwa kondisi seperti ini harus diluruskan agar anggaran besar tidak menghasilkan pekerjaan yang asal jadi. Pemeriksaannya juga harus serius, termasuk konsultan pengawasnya. Oleh karena itu, pihaknya berharap dinas turun ke lapangan melakukan pemeriksaan lagi.
“Kalau ini dibiarkan, nantinya akan menjadi kebiasaan. Oleh karena itu, kami minta kepada DPUPR untuk serius dalam menghitung volume dan kondisi bangunan yang dianggap sudah selesai. Jangan sampai ada kongkalikong antara dinas dengan pelaksana,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPUPR, Roni Boy Kurniawan, membenarkan bahwa dinasnya didemo mahasiswa. Namun, tidak ada yang menemuinya karena kepala dinas sedang menghadiri acara dengan bupati.
“Saya mau menemui mereka, tapi saya juga kurang tahu detail apa yang disampaikan. Bingung juga karena saya kurang begitu paham,” terangnya.
Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR Pandeglang, Eli, belum memberikan keterangan terkait proyek Irigasi dengan nilai mencapai Rp 1.625.876.476. (Asep)