PANDEGLANG- Dengan kepedulian kepada generasi muda atau remaja di Kabuapten Pandeglang Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pandeglang melakukan sosialisasi PIK- R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) sebagai wadah program Generasi Berencana (GENRE) yang dikelola dari, oleh, dan untuk remaja, di Kecamatan Cibaliung, Selasa 12 September 2023. Dalam kegiatan yang di ikuti oleh Siswa setingkat SLTA dengan peserta kurang lebih 100 orang.
PIK-Remaja adalah kegiatan dari program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja). Tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan informasi dan konseling mengenai kesehatan reproduksi dan juga tentang perencanaan kehidupan berkeluarga serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya bagi usia remaja.
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa dan menjadi fase yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan. Menurut Bank Dunia masa seperti ini disebut sebagai masa transisi kehidupan remaja.
Ada 5 hal yang menjadi pembagian transisi kehidupan remaja dan disebut Youth Five Life Transitions, yaitu:
1. Melanjutkan sekolah (continue learning)
2. Mencari pekerjaan (start working)
3. Memulai kehidupan berkeluarga (form families)
4. Menjadi anggota masyarakat (exercise citizenship)
5. Mempraktekkan hidup sehat (practice healthy life)
Narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten Sri Kartini mengatakan, PIK-R didirikan dengan maksud agar bila ada remaja yang datang, bisa merasa aman dan nyaman untuk bercerita mengenai masalah yang dihadapi karena mayoritas anggotanya sama-sama remaja.
“Kompleksitas permasalahan remaja, perlu mendapat perhatian secara terus menerus baik dari pihak pemerintah, masyarakat, maupun keluarga guna menjamin kualitas generasi mendatang,” katanya.
Menurut dia, masa remaja sangat erat kaitannya dengan perkembangan psikis pada periode yang dikenal sebagai PUBERTAS serta diiringi dengan perkembangan seksual, kondisi ini menyebabkan remaja menjadi rentan terhadap masalah-masalah perilaku berisiko.
“Misalkan, seperti melakukan hubungan seks sebelum menikah dan penyalahgunaan napza, yang keduanya dapat membawa risiko terhadap penularan penyakit HIV dan AIDS,” katanya.
Sementara itu, kepala DP2KBP3A Kabupaten Pandeglang Drs. Ahmad Saepudin M.Si mengatakan, kegiatan Sosialisasi Kesehatan Reproduksi dan Kenakalan Remaja, didasarkan pada keprihatinan dengan semakin banyaknya kasus-kasus yang terjadi pada para remaja terutama masalah kekerasan seksual (sek bebas pada para remaja), TPPO (tindak pidana perdagangan orang), masalah narkotika dan psikotropika/penyalahgunaan obat obatan terlarang.
“Oleh karenanya DP2KBP3A melaksanakan sosialisasi pada 30 Kecamatan se Kabupaten Pandeglang dengan sasaran para remaja,” ujarnya.(Adv)