Organisasi Kesehatan Banten ‘Gercep’ Bantu Korban Banjir di Pandeglang: Cimoyan Harus Bangkit!

oleh

Fajarbanten.co.id – Bencana banjir besar yang melanda beberapa Kecamatan di Kabupaten Pandeglang, khususnya di Desa Cimoyan, Kecamatan Patia telah menggugah solidaritas berbagai pihak untuk membantu masyarakat terdampak.

Sekitar 600 warga Cimoyan pun menerima pelayanan kesehatan gratis, yang melibatkan dokter umum, dokter spesialis, apoteker, perawat, dan bidan yang berasal dari beberapa kota di Banten.

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama lintas sektor. Berbagai organisasi kesehatan seperti IDI, PPNI, ATB, PDGI, POGI, Klinik Aya dan Fafasa, IDM Unjani serta lembaga sosial seperti SRI dan BSMI, turut ambil bagian berjumlah sekitar 125 orang relawan dengan sebagian besar kurang lebih 80% adalah nakes

“Terima kasih kepada seluruh donatur. Titipan kebaikan sudah kami salurkan kepada mereka yang membutuhkan,” kata dr. Eling, Ketua Pelaksana Peduli Banjir Pandeglang, Minggu (15/12/2024).

Ia juga mengapresiasi kerja keras relawan yang mewujudkan niat baik menjadi aksi nyata. Selain itu, kegiatan ini juga berkolaborasi dengan organisasi relawan nonkesehatan yang turut memastikan kelancaran kegiatan.

Sementara itu, Sauma (43 tahun), salah satu warga yang terdampak, merasa sangat terbantu. Ia mengeluhkan sakit kepala dan pinggang akibat aktivitas berat selama banjir. “Lima hari desa ini terendam, termasuk rumah saya. Sakit semua badan saya,” ungkapnya.

Wajahnya tampak bahagia saat menerima obat, daster baru, dan kebutuhan dasar seperti sabun mandi. “Terima kasih, saya senang sekali dapat daster baru ini,” ujarnya penuh syukur.

Para ibu hamil juga merasakan manfaat besar melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG). Senyum lega terpancar di wajah mereka, membuktikan betapa pentingnya layanan ini dalam kondisi pascabanjir. Anak-anak pun tidak ketinggalan menikmati hiburan melalui aneka permainan yang disiapkan oleh relawan dan para dokter muda.

Selain pelayanan kesehatan, distribusi logistik juga dilakukan, seperti sarden, biskuit, gula, minyak goreng, sabun mandi, pakaian dalam, sarung, hingga daster. Bahkan, tiga bak penampung air untuk mushola di Cimoyan disalurkan. Bantuan ini berasal dari donasi para dermawan yang ingin meringankan beban masyarakat.

Perjalanan menuju Cimoyan bukanlah hal mudah. Relawan menempuh perjalanan empat jam dari Kota Serang, melewati jalan sempit dan berbatu. Puluhan kendaraan dari IOF (Indonesia Off-road Federation) Banten, AMI, Vest Banten, serta truk TNI turut membantu pengangkutan relawan dan logistik hingga tiba di lokasi.

dr Eling pun berharap kegiatan ini bisa membakar semangat dan mamotivaai masyarakat lainnya untuk ikut terjun ke lokasi banjir di manapun membantu korban bencana.

“Dengan semangat gotong-royong, Desa Cimoyan perlahan bangkit. Harapan untuk masa depan yang lebih cerah terus menyala, membuktikan bahwa kebersamaan mampu mengatasi segala tantangan,” pungkas dr.Eling. (*/yogi)