Menghapus Stempel Rendah Sumber Daya Manusia (SDM)

oleh
Achmad Rifai-Dosen UNBAJA

Oleh:
Achmad Rifai-Dosen UNBAJA

PENDAHULUAN
Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan perlu didorong untuk lebih banyak mengadakan pelatihan bagi Angkatan kerja dan karyawan. Pemerintah juga dapat menyediakan program-program pelatihan berbasis keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Oleh karena itu ada baiknya jika kita merujuk kembali nasehat dari filsuf sekaligus ahli strategi Tiongkok Sun Tzu yang menasehati para kaisar dijamannya dengan mengatakan “jika ingin merubah sesuatu, berfikir dan bertindaklah secara tidak teratur”. Nasehat ini yang dikemudian hari banyak diadaptasi oleh Deng Xiao Ping sang peletak kemajuan China pada hampir semua bidang. Prinsip Deng yang sangat kuat yang masuk kebenak adalah “tidak peduli kucing warna hitam atau putih, asalkan dapat menangkap tikus”. Kita juga bisa belajar dari ahli strategi Jerman, Carl von Clausewitz yang mengatakan bahwa “setiap masalah hendaknya dipecahkan dengan informasi dan analisa yang kuat agar tidak seperti menanam anggur di rumah”. Oleh karena itu pemerintah Provinsi Banten harus kreatif dengan dukungan riset yang memadai agar semuanya berbasis data disertai transfer pengetahuan dan saatnya meninggalkan business as usual, (Suseno dan Dwiatmadja, 2016). Kembali ke pangkalan data wajib lapor milik Kemenaker, dapat diamati betapa besar ketidakmampuan perangkat-perangkat kebijakan ketenagakerjaan untuk mengatasi kesenjangan kompetensi khususnya lulusan SMK dengan persyaratan berbagai jabatan pada sektor bisnis utamanya manufaktur, ritel dan logistik yang pertumbuhannya cukup tinggi seiring perkembangan bisnis daring.

Dalam kaitan ini lembaga pelatihan kerja penting berperan untuk memberikan kompetensi yang dibutuhkan oleh sektor bisnis, yang selama sekolah belum atau tidak pernah diperolehnya. Sayangnya jumlah lembaga pelatihan di Provinsi Banten yang tercatat masih sedikit dan kurang memadai, baik milik pemerintah maupun swasta.

PENYEBAB SDM RENDAH
Ada beragam faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya kualitas SDM di suatu negara atau wilayah. Beberapa penyebab utama meliputi:

1. Akses pendidikan yang terbatas: Kurangnya fasilitas pendidikan, terutama di daerah terpencil, membatasi kesempatan belajar bagi banyak orang.

2. Kualitas pendidikan yang rendah: Sistem pendidikan yang tidak efektif dan kurikulum yang tidak relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

3. Kemiskinan: Kondisi ekonomi yang sulit membuat banyak keluarga tidak mampu membiayai pendidikan anak-anak mereka.

4. Kesehatan yang buruk: Masalah kesehatan seperti kekurangan gizi dan penyakit kronis dapat menghambat perkembangan kognitif dan fisik.

5. Kurangnya pelatihan dan pengembangan keterampilan: Minimnya program pelatihan vokasi dan pengembangan profesional bagi tenaga kerja.

6. Ketimpangan sosial ekonomi: Kesenjangan yang lebar antara kelompok kaya dan miskin membatasi mobilitas sosial.

7. Budaya dan mindset: Pandangan yang menganggap pendidikan tidak penting atau stereotip gender yang membatasi akses pendidikan bagi perempuan.

8. Ketidakstabilan politik: Konflik dan ketidakstabilan politik dapat mengganggu sistem pendidikan dan pembangunan ekonomi.

Memahami akar penyebab SDM rendah sangat penting untuk merancang solusi yang efektif. Setiap faktor memerlukan pendekatan yang berbeda dan seringkali saling terkait satu sama lain.

DAMPAK SDM RENDAH
SDM rendah memiliki dampak yang luas dan signifikan, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Beberapa dampak utama meliputi:

1. Produktivitas ekonomi yang rendah: Tenaga kerja dengan keterampilan terbatas cenderung kurang produktif, yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi negara.

2. Tingkat pengangguran yang tinggi: Kurangnya keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja menyebabkan banyak orang kesulitan mendapatkan pekerjaan.

3. Kesenjangan pendapatan: SDM rendah seringkali terjebak dalam pekerjaan dengan upah rendah, memperlebar kesenjangan ekonomi dalam masyarakat.

4. Daya saing global yang lemah: Negara dengan SDM rendah sulit bersaing di pasar global yang semakin kompetitif.

5. Inovasi dan kreativitas yang terbatas: Kurangnya pendidikan dan pengembangan keterampilan membatasi kemampuan inovasi dan pemecahan masalah.

6. Masalah sosial: SDM rendah dapat berkontribusi pada berbagai masalah sosial seperti kemiskinan, kriminalitas, dan ketidakstabilan politik.

7. Ketergantungan pada bantuan luar: Negara dengan SDM rendah seringkali bergantung pada bantuan asing untuk pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

8. Kualitas hidup yang rendah: Individu dengan SDM rendah cenderung memiliki akses terbatas ke layanan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.

Dampak-dampak ini saling terkait dan dapat menciptakan siklus negatif yang sulit diputus tanpa intervensi yang tepat dan berkelanjutan. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas SDM harus menjadi prioritas dalam agenda pembangunan nasional.

Cara Meningkatkan Kualitas SDM
Peningkatan kualitas SDM memerlukan upaya yang komprehensif dan berkelanjutan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan meliputi:

1. Reformasi sistem pendidikan:
a. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan dasar hingga tinggi
b. Mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja
c. Meningkatkan kualitas guru dan tenaga pendidik
d. Menerapkan metode pembelajaran yang inovatif dan interaktif

2. Program pelatihan dan pengembangan keterampilan:
a. Menyediakan pelatihan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan industri
b. Mendorong program magang dan pembelajaran berbasis kerja
c. Mengembangkan soft skills seperti kepemimpinan dan komunikasi

3. Investasi dalam riset dan pengembangan:
a. Meningkatkan anggaran untuk penelitian di universitas dan lembaga riset
b. Mendorong kolaborasi antara akademisi dan industri
c. Memfasilitasi transfer teknologi dan inovasi

4. Perbaikan sistem kesehatan:
a. Meningkatkan akses ke layanan kesehatan berkualitas
b. Fokus pada program gizi dan kesehatan anak sejak dini
c. Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat

5. Pengembangan budaya belajar sepanjang hayat:
a. Mendorong masyarakat untuk terus belajar dan mengembangkan diri
b. Menyediakan program pendidikan orang dewasa dan kursus singkat
c. Memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran jarak jauh

6. Kebijakan ketenagakerjaan yang mendukung:
a. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk pengembangan karyawan
b. Mendorong perusahaan untuk berinvestasi dalam pelatihan karyawan
c. Memperkuat perlindungan hak-hak pekerja

7. Pemanfaatan teknologi:
a. Meningkatkan literasi digital di semua lapisan masyarakat
b. Mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran dan pelatihan
c. Mendorong inovasi berbasis teknologi

8. Kerjasama internasional:
a. Menjalin kemitraan dengan negara-negara maju untuk transfer pengetahuan
b. Berpartisipasi dalam program pertukaran pelajar dan profesional
c. Mengadopsi praktik terbaik dari negara lain dalam pengembangan SDM

Implementasi strategi-strategi ini memerlukan komitmen jangka panjang dan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, peningkatan kualitas SDM dapat dicapai secara bertahap.

Peran Pemerintah Dalam Peningkatan SDM
Pemerintah memiliki peran krusial dalam upaya peningkatan kualitas SDM. Beberapa langkah yang dapat diambil pemerintah meliputi:

1. Kebijakan dan regulasi:
 Menetapkan standar pendidikan nasional yang tinggi
 Membuat kebijakan yang mendorong investasi dalam pengembangan SDM
 Mengatur sistem sertifikasi dan standarisasi kompetensi

2. Alokasi anggaran:
 Meningkatkan anggaran untuk sektor pendidikan dan pelatihan
 Memberikan insentif fiskal bagi perusahaan yang berinvestasi dalam pengembangan karyawan
 Mendanai program beasiswa dan bantuan Pendidikan

3. Infrastruktur pendidikan:
 Membangun dan meningkatkan fasilitas pendidikan di seluruh wilayah
 Menyediakan akses internet dan teknologi pembelajaran di sekolah-sekolah
 Mengembangkan pusat-pusat pelatihan vokasi

4. Kerjasama dengan sektor swasta:
 Mendorong kemitraan antara industri dan lembaga pendidikan
 Melibatkan sektor swasta dalam pengembangan kurikulum dan program pelatihan
 Memfasilitasi program magang dan penempatan kerja

5. Program nasional:
 Meluncurkan kampanye literasi dan pendidikan untuk semua
 Mengadakan program pelatihan massal untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja
 Menyelenggarakan kompetisi dan penghargaan untuk mendorong inovasi

6. Pemerataan akses:
 Memberikan perhatian khusus pada daerah tertinggal dan kelompok marginal
 Menyediakan bantuan pendidikan bagi keluarga kurang mampu
 Mengembangkan program pendidikan jarak jauh untuk menjangkau daerah terpencil

7. Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan:
 Melakukan penilaian berkala terhadap kualitas SDM nasional
 Mengevaluasi efektivitas program-program pengembangan SDM
 Melakukan penyesuaian kebijakan berdasarkan hasil evaluasi
Peran pemerintah sangat penting dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan SDM. Dengan kebijakan yang tepat dan implementasi yang konsisten, pemerintah dapat menjadi katalisator utama dalam peningkatan kualitas SDM nasional.

Peran Masyarakat Dalam Pengembangan SDM
Masyarakat memiliki peran yang tidak kalah penting dalam upaya pengembangan SDM. Beberapa cara masyarakat dapat berkontribusi meliputi:

1. Kesadaran akan pentingnya pendidikan:
 Mendorong anak-anak untuk bersekolah dan menyelesaikan pendidikan
 Menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran di rumah
 Menghargai dan mendukung profesi guru dan pendidik

2. Partisipasi aktif dalam program pengembangan:
 Mengikuti pelatihan dan kursus untuk meningkatkan keterampilan
 Berpartisipasi dalam program pendidikan masyarakat
 Mendukung inisiatif lokal untuk peningkatan kualitas SDM

3. Budaya belajar sepanjang hayat:
 Menanamkan nilai-nilai pembelajaran berkelanjutan dalam keluarga
 Membentuk kelompok belajar atau diskusi di komunitas
 Memanfaatkan sumber daya pembelajaran online dan perpustakaan

4. Mentoring dan berbagi pengetahuan:
 Menjadi mentor bagi generasi muda atau rekan kerja
 Berbagi pengalaman dan keahlian melalui seminar atau workshop
 Mendukung program magang dan pembelajaran berbasis pengalaman

5. Dukungan terhadap lembaga pendidikan:
 Terlibat dalam komite sekolah atau dewan pendidikan
 Memberikan donasi atau bantuan untuk pengembangan fasilitas pendidikan
 Menjadi volunteer dalam program-program Pendidikan

6. Inovasi dan kewirausahaan:
 Mendorong kreativitas dan pemikiran inovatif dalam komunitas
 Mendukung usaha kecil dan menengah yang fokus pada pengembangan SDM
 Menciptakan peluang kerja yang mendukung pembelajaran dan pertumbuhan

7. Advokasi dan pengawasan:
 Mengadvokasi kebijakan yang mendukung pengembangan SDM
 Mengawasi implementasi program-program pemerintah terkait SDM
 Memberikan masukan konstruktif untuk perbaikan sistem Pendidikan

8. Kolaborasi lintas sektor:
 Membangun kerjasama antara komunitas, sektor swasta, dan pemerintah
 Mendukung inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) yang fokus pada pengembangan SDM
 Berpartisipasi dalam forum-forum diskusi tentang pengembangan SDM

Peran aktif masyarakat sangat penting dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan SDM. Dengan kesadaran kolektif dan tindakan nyata, masyarakat dapat menjadi kekuatan penggerak dalam upaya peningkatan kualitas SDM secara berkelanjutan.

PENUTUP
Meningkatkan Pemerataan Pendidikan Yang Berkualitas: Pendidikan di Indonesia masih menghadapi tantangan besar, terutama di daerah terpencil yang belum mendapatkan akses pendidikan yang memadai. Kurikulum yang sering berganti dan kurangnya pelatihan bagi tenaga pendidik juga menjadi hambatan utama.

Meningkatkan Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan: Kurangnya pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi tenaga kerja menjadi tantangan lain. Banyak perusahaan belum menyadari pentingnya investasi dalam pelatihan karyawan, sehingga banyak tenaga kerja tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan di era daya saing dunia yang makin dinamis yang memerlukan tenaga kerja terampil, dan cepat beradaptasi pada lingkungan Global.

Referensi
1. Profesor Dr.Bambang DS : Kemana Arah Daya Saing SDM di Provinsi Banten
2. Angga S. Olii & Budi Akantu03: Rendahnya Kualitas SDM di Indonesia-Penyebab dan Solusinya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan : Cara Meningkatkan Kualitas SDM