Fajarbanten.co.id – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bekerjasama dengan Yayasan Smile Train Indonesia memberikan bantuan operasi sumbing bibir dan sumbing langit-langit gratis kepada 108 anak di 7 wilayah Indonesia dengan total sumbangan senilai Rp 702 juta dalam rangka memperingati HUT ke-51 ASDP.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menyampaikan rasa syukur dan apresiasi setinggi-tingginya kepada keluarga besar ASDP yang turut memperingati HUT ke 51 tahun ini dengan mendukung
aksi kemanusiaan untuk membantu anak-anak Indonesia kembali tersenyum indah, dan tumbuh dengan percaya diri dalam meraih masa depan yang cerah.
“Hal ini sudah selaras dengan apa yang kita canangkan bersama, bahwa setiap Ferizyan dalam kesehariannya selalu menjalankan tiga (3) purpose: personal purpose (tujuan pribadi), corporate purpose (tujuan korporasi), dan noble purpose (tujuan mulia) membantu sesama. Bahwa, bantuan yang kita berikan bagi anak-anak ini adalah bukti konkret kesadaran kita dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan umat di sekeliling kita,” tuturnya.
Adapun aksi bantuan operasi sumbing bibir dan langit-langit secara gratis ini, ASDP menyalurkan secara bertahap di tujuh wilayah Indonesia, yakni Jabodetabek, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara. Operasi ini membutuhkan dana Rp 6,5 juta per anaknya dengan total sumbangan yang diberikan sebesar Rp 702 juta dengan rincian Rp 663 juta dari TJSL dan Rp 39 juta dari sumbangan karyawan ASDP.
“Dengan bantuan Rp 6,5 juta di setiap operasi yang dilakukan, dapat mengubah hidup dan masa depan anak-anak Indonesia. Setelah menjalankan operasi, mereka akan kembali memiliki senyum yang indah. Atas nama jajaran direksi ASDP, saya mengucapkan terima kasih kepada Ferizyan di seluruh Indonesia,” jelas Ira dalam sambutannya saat perayaan Tasyakuran HUT ASDP di Kantor Pusat ASDP, pada Rabu (27/3).
Program bantuan operasi sumbing bibir ini bukan untuk kali pertama digelar oleh ASDP, melainkan dimulai sejak tahun 2019. Program rutin ini juga telah membantu kurang lebih 400 peserta sumbing bibir dari berbagai provinsi di Indonesia dengan bekerja sama bersama Smile Train Indonesia. Hal ini dilakukan karena ASDP menyadari kurangnya penyediaan layanan kesehatan yang merata di Indonesia, termasuk informasi terkait sumbing dan/atau celah langit-langit mulut. Kelainan bibir dan langit-langit mulut tersebut merupakan kondisi dimana terdapat celah di antara rongga mulut dan rongga hidung akibat ketidaksempurnaan proses penyatuan bibir dan langit-langit pada masa perkembangan janin.
Sampai saat ini, masih cukup banyak penderita sumbing bibir dan kangit-langit di Tengah masyarakat Indonesia. Dikutip dari situs Media Indonesia pada 2022, setiap tahunnya ada 8000 bayi sumbing bibir lahir di Indonesia. Angka ini terus naik dari tahun ke tahun, sehingga membutuhkan perhatian lebih dari berbagai kalangan.
“Kami sebagai orang tua berterima kasih kepada ASDP, sudah memberi jalan kepada kami untuk melakukan operasi. Semoga setelah dioperasi anak kami bisa sehat terus dan dapat bermain bersama anak lainnya,” ungkap Rima Nurmala, ibu dari ananda Asadillah, salah satu pasien penerima bantuan.
Di usia yang telah menginjak 51 tahun ini, ASDP terus konsisten untuk terus memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar demi mencapai hidup yang bermakna. ASDP juga berkomitmen untuk menjadi Perusahaan yang menerapkan nilai keberlanjutan dalam setiap kegiatan operasi dan usahanya. (*/yogi)