Habiskan Anggaran Rp 1,4 Miliar, Bangunan Rest Area di Panimbang Terbengkalai

oleh

Fajarbanten.co.id – Bangunan rest area di Jalan Raya Tanjung Lesung, Pandeglang, kondisinya saat ini terlihat kumuh dan terbengkalai. Pasalnya, Bangunan tersebut, ditinggalkan oleh para pedagang sejak awal 2020 lalu.

Pantauan dilapangan, bangunan yang terletak di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang, yang awalnya di fungsikan untuk menunjang operasional jalan Tol Serang-Panimbang.

Untuk membangun rest are tersebut, Pemkab Pandeglang menghabiskan anggaran hingga Rp 1,4 miliar yang berasal dari dana alokasi khusus (DAK) Kementerian Pariwisata tahun pada 2018 lalu.

Salah satu warga, Jepri Nugroho mengatakan, sudah lama bangunan rest area ini sudah tidak pakai, sesudah di resmikan oleh Bupati Pandeglang, Irna Narulita menjelang tahun baru 2020 lalu.

” Iya, rest area di Panimbang saat ini sudah tidak terawat , tidak ada kegiatan apa-apa, semenjak di resmikan Bupati Pandeglang, (Irna Narulita-red), intinya mah terbengkalai,”kata Jepri, Minggu 24 November 2023.

Dikatakan Jepri, warga setempat enggan mendekati bangunan tersebut, apalagi saat malam hari. Sebab, Kondisi rest area disebut lebih mirip bangunan angker karena hampir semua gedungnya tidak ada penerangan.

” Kalau malam kelihatan seram, apalagi gak ada aliran listrik mangkanya warga setempat tidak ada yang berani dekat sama gedung itu,”ujarnya.

“Yang kita khawatirkan dengan tempat ini,
takutnya dipakai sama orang yang enggak bertanggungjawab, karena gedung ini jauh dengan pemukiman warga, apalagi gak ada yang kontrol kalau malam hari,” tambahnya.

Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang, Rosy Sukmawaty membenarkan, kondisi rest area Panimbang sudah lama tidak di fungsikan.

“Memang masih berfungsi cuman untuk saat ini masih belum ada kegiatan, karena memang kondisi bangunannya sangat mengkhawatirkan. Jika di pakai, khawatir takut terjadi hal-hal yang tidak di inginkan,”katanya

Dijelaskan, sulit mendapatkan pihak ketiga untuk mengelola, apalagi dengan kondisi bangunannya yang kumuh dan tidak terawat.

“Iya rusak, karena di daerah itu kalau hujan airnya naik pasti akan basah, karena di belakangnya itu rawa,”ujarnya.

“Kalau aset masih milik Pemda Pandeglang, memang tidak yang mau mengelola karena kondisi bangunannya, untuk tahun ini tidak punya anggaran pemeliharaan, tapi akan kita ajukan untuk perbaikan di tahun depan,”tambahnya. (Asep)