Di Masjid, Erick Thohir Dengar Pengaduan Ratusan Petani Sawit Pangkalan Baru Siak Hulu

oleh

“Siapa oknumnya? laporkan kepada saya,” tegas Menteri ketika dialog dengan perwakilan ratusan yang tergabung dalam Koperasi Petani Sawit Makmur (Kopsa M) Desa Kecamatan Kabupaten Kampar pada hari Jumat sore di Raya An-Nur Pekanbaru (26/11).

Pernyataan menteri BUMN tersebut, disambut haru ratusan petani yang mendengar langsung pernyataan menteri BUMN tersebut, bahkan tidak sedikit yang langsung sujud syukur di masjid tersebut.

Momen ini menjadi sejarah baru bagi perjuangan ratusan petani sawit yang tergabung dalam Koperasi Petani Sawit Makmur (Kopsa M) Desa Pangkalan Baru Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Riau.

Pasalnya bertahun-tahun perjuangan para petani tidak ada penyelesaiannya. Seluruh langkah perjuangan petani ini seperti membentur tembok. Sehingga momentum pertemuan di masjid ini membuka secercah harapan bagi para petani.

“Kami bahagia sekali bisa bertemu langsung dengan Pak Menteri. Mudah-mudahan hari Jumat ini, menjadi Jumat barokah bagi kami,” ujar Ari, salah seorang perwakilan petani.

Ari juga mengatakan “Bertahun-tahun kami berjuang, seperti membentur tembok. Tetapi di Masjid Raya An-Nur ini, Bapak Menteri BUMN berkenan mendengar dan memberi solusi atas permasalahan yang kami hadapi dengan PTPN V, yang telah berlangsung selama 18 tahun ini,” tambah Ari.

Menteri BUMN Erick Thohir ke Riau sejak Kamis, 25 November 2021 kemarin dalam rangka kunjungan kerja. Salah satu rangkaian kunjungan tersebut adalah menjadi keynote speech acara Muslim Leader Preuner.

Usai menjadi narasumber tersebut, Erick Thohir mendengar aspirasi para petani sawit Kampar Riau.

Pada pertemuan di Masjid tersebut, terungkap penderitaan para petani yang tergabung dalam Koperasi Petani Sawit Makmur (Kopsa M) yang telah bertahun-tahun memperjuangkan hak-haknya atas tanah dan kemitraan yang tidak sehat.

Selain soal lahan yang diserobot, Kopsa M juga mengadukan perihal dugaan utang fiktif yang digelembungkan oleh oknum PTPN V dalam membangun kebun petani, sehingga sebagian besar kebun gagal dibangun.

Menteri Erick Thohir menyimak dengan serius semua aduan petani. Sedangkan para petani tampak sangat terharu mendengar respons dari Menteri BUMN.

“Kasih tau saya nama-namanya, akan saya tindak langsung”, kata Erick saat merespons bahwa adanya oknum PTPN V yang menyengsarakan petani-petani Kopsa M Riau.

Secara sigap, Erick Thohir pun langsung meminta nomor telepon perwakilan petani dan memberikan nomor teleponnya kepada perwakilan petani Kopsa M.

Pada waktu dialog di Masjid itu juga, Menteri BUMN Erick Thohir berjanji akan menyelesaikan persoalan yang melilit petani-petani Kopsa M.

Sebagaimana diketahui, lebih dari 15 tahun petani Kopsa M tidak pernah menikmati hasil kebun sebagaimana petani sawit umumnya, karena hanya menghasilkan Rp. 50.000 hingga Rp. 100.000/bulan per hektar, padahal sejak 2003 hingga 2016 kebun petani dikelola langsung oleh PTPN V dengan skema single manajemen. Baru sejak kepengurusan Haji Anthony Hamzah dari 2017 pendapatan petani mengalami peningkatan hingga Rp. 700.000/bulan.

Hingga saat ini petani-petani Kopsa M masih terus memperjuangkan hak-haknya antara lain, memperjuangkan dugaan penguasaan lahan oleh pihak lain, persoalan tata kelola pinjaman utang pembangunan kebun yang tidak akuntabel, penghancuran koperasi, adu domba antarpetani oleh pihak tertentu, penahanan uang hasil panen petani hingga 3,4 milyar, hingga kriminalisasi Ketua Koperasi dan dua orang petani lainnya.

Setelah bertemu Erick Thohir, petani Kopsa M berharap keadilan akan datang. Belasan tahun praktik buruk kemitraan PTPN V dengan Kopsa M mulai terbongkar dan berharap PTPN V segera memperbaiki dan memulihkan kemitraan yang setara, sehat dan menguntungkan bagi pihak-pihak yang bermitra.

“Pak Menteri, kami sudah capek, kami berharap bapak mampu menyelesaikan masalah kami ini. Selama ini selain permasalahan kami tidak selesai, Kami juga di kriminalisasi” ungkap salah seorang petani pada pertemuan di Masjid Agung Annur tersebut.

Nampaknya harapan dan kepercayaan petani tersebut sejalan dengan komitmen Erick Thohir untuk melakukan *bersih-bersih* di lingkungan PTPN sebagaimana yang pernah di sampaikan kepada publik di negeri ini.

Untuk menjawab menyelesaikan masalah petani yang tergabung dalam Kopsa M tersebut tinggal menunggu waktu.

Apakah integritas dan komitmen menteri Erick Thohir dapat terwujud?

“Harapan masyarakat kepada bapak menteri itu, rasanya tidak mungkin terwujud, jika manajemen PTPN V tidak memiliki komitmen yang sama dengan menteri. Tetapi jika manajemen PTPN V ingin membantu bapak menteri Erick Thohir membuka kotak pandora tersebut sehingga masalahnya jadi terang benderang. Dalam hitungan jari masalah ini dapat diselesaikan” ujar Disna dari Setara Institute. (*/cr1)